Magician’s Nephew/
Keponakan
Penyihir
Sinopsis:
Buku ini
didedikasikan kepada “keluarga Klimer”. Cerita ini di mulai dari London tahun
1885, ketika 2 anak, Digory dan Polly bertemu.
Pada suatu
hari, ketika sedang menjelajahi loteng rumah, mereka tanpa sengaja masuk ke
ruangan yang salah dan mengejutkan paman Digory, Andrew Ketterley. Paman Andrew
adalah seorang penyihir yang belajar sendiri, menipu Polly untuk menyentuh
sebuah cincin ajaib yang berwarna kuning. Hasilnya adalah Polly tiba-tiba lenyap,
lalu paman Andrew menipu Digory untuk mengikuti Polly dengan memakai cincin
yang lain, dengan janji bahwa Digory bisa membawa kembali Polly dengan
menggunakan cincin ajaib berwarna hijau. Cincin tersebut menindahkan Polly dan
Digory ke sebuah hutan yang terdapat banyak mata airnya di hutan tersebut,
hutan antara dunia-dunia, mereka menemukan bahwa ketika cincin yang tepat
dipakai, dengan melompat ke dalam mata air yang berbeda, mereka bisa masuk ke
dunia yang lain.
Digory
meyakinkan Polly untuk ikut dan menjelajahi beberapa mata air bersamanya,
setelah menadai mata air yang akan mengembalikan mereka ke bumi, anak-anak
melompat ke dalam mata air yang lain. Mereka sampai-samapi di sebuah istana
yang sudah hancur di ibu kota kuno dari dunia tersebut, dunia Charn. Mereka
menemukan sebuah aula besar yang penuh berisi patung-patung lilin dari semua
bekas pemimpin-pemimpin Charn dari yang pertama kali memimpin.
Wajah-wajah
yang pertama adalah wajah-wajah yang baik, bahagia dan kuat. Namun wajah-wajah
yang kemudian adalah wajah-wajah yang sombong dan jahat. Mereka menemukan juga
beberapa tempat kosong yang menandakan Charn berakhir sebelum waktunya. Mereka
juga menemukan bel dan juga pengumuman yang menantang untuk membunyikan bel
tersebut dan juga peringatan untuk tidak membunyikannya. Digory jatuh ke dalam
tantangan tersebut da membunyikannya meskipun ditentang oleh Polly. Bel itu
membangunkan patung lilin yang terakhir, yaitu Ratu Jadis yang sangat jahat.
Sang Ratu menceritakan bagaimana ia dan saudara perempuannya terlihat perang
saudara. Perang tersebut merupakan perang terakhir yang sekaligus menghancurkan
dunia tersebut. Untuk memenangkan perang tersebut, Jadis menggunakan kata
rahasia “kata kemalangan” kutukan itu membuat semua kehidupan di Charn musnah
kecuali hidup Jadis. Ratu Jadis sendiri akana duduk seperti patung di aula
sampai seorang datang untuk membunyikan bel. Anak-anak tersebut ketika
mengetahui kejahatan Jadis, mencoba lari kembali ke hutan antara dunia-dunia.
Namun, Jadis bis kembali bersama mereka dengan menarik rambut Polly ke hutan
tersebut lalu ke London. Digaory dan Polly berusaha untuk memindahkan Jadis ke
dunia lain dan akhirnya berhasil melakukannya meskipun tanpa sengaja membawa
serta Paman Andrew, seorang kusir kereta bernama Frank dan kudanya yang bernama
Strawberry.
Digory
membawa seluruh rombongan tersebut ke mata air yang terdekat, karena mengira
mata air tersebut akan membawa mereka ke Charn. Namun pada kenyataannya, mereka
masuk kesebuah dunia yang gelap dan kosong. Jadis mengenali bahwa dunia itu
adalah dunia yang belum di cipatakan. Namun tidak lama kemudian, mereka
mendengar nyanyian yang kelihatannya membuat binatang menjadi bersinar dan
matahari menjadi terbit. Para pengunjung sekarang bisa melihat bahwa yang
bernyanyi dalah sekor singa yang Agung, Aslan. Mereka melihat Aslan memberika
kehidupan ke dunia tersebut dengan mencipakan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan.
Aslan
menciptakannya dari tidak ada menjadi ada. Namun, Jadis takut melihat Aslan, ia
menyerang Aslan dengan tiang besi lampu yang dibawanya dari London. Kejadian
tersebut sama sekali tidak mengganggu Aslan dan Jadispun melarikan diri. Tiang
lampu yang terjatuh di tanah Narnia yang muda, tumbuh menjadi sebuah tiang
lampu yang menyala. Aslan lalu memilih beberapa hewan dan membuat mereka
menjadi binatang yang pintar dan bisa berbicara, dan memberikan mereka
kekuasaan atas binatang-binatang yang lain. Aslan lalu mengirim Digory ke
sebuah perjalanan untuk melindungi Narnia dan untuk menebus kesalahannya yang
telah membawa penyihir jahat Jadis ke dunia baru Narnia.
Polly,
Digory dan Fledge (kuda yang di ubah Aslan menjadi bersayap/ si Strawberry)
terbang ke pegunungan yang sangat jauh untuk mengambil apel dri sebuah tanaman
yang berpagar. Ketika Digory mengambil apel tersebut dan bersiap-siap untuk
pergi, ia melihat Jadis yang sudah berada di taman itu sebelum mereka. Ia
menggoda Digory untuk memakan apel tersebut dan menjadi selamanya muda dan juga
mengambil diam-diam sebuah untuk dibawa kembali ke London untuk menyembukan
ibunya yang sakit keras. Jadis sendiri sudah memakan sebuah apel dan menjadi
abadi. Meskipun tergoda untuk mencuri satu apel untuk menyelamatkan ibunya,
Digory yakin ibunya sendiri tidak akan mengijinkan ia mencuri. Karena ia
memegang janjinya Aslan dan kembali ke Narnia untuk menyerahkan apel tersebut.
Aslan lalu memberitahu Digory bahwa ia telah melakukan tugasnya dengan baik dan
memerintahkannya untuk melempar apel tersebut ke tepi sungai, Aslan lalu
menobatkan Raja dan Ratu Narnia yang pertama (Frank dan istrinya Helen yang di
pindahkan secara ajaib dari bumi ke dunia Narnia).
Sementara
itu, sebuah pohon baru muncul dari tempat Digory melempar apel tersebut. Aslan
menjelaskan bahwa pohon tersebut akan melindungi Narnia dari penyihir jahat
Jadis, karena ia telah mencuri sebuah apel dari pohon asli dengan cara
mementingkan diri sendiri dan hal tersebut membuatnya membenci wangi dari pohon
baru tersebut. Aslan memberi tahu Digory bahwa jika ia mencuri apel tersebut
sesuai usulan Jadis, maka ibunya akan smbuh, namun akan datang hari dimana
ibunya berharap ia lebih baik mati dalam penyakitnya. Digory lalu di beri
sebuah apel dari pohon baru tersebut untuk diberikan kepada ibunya.
Digory,
Polly dan Paman Andrew kemudian dikirim oleh Aslan ke hutan antara dunia-dunia,
lalu kembali ke London. Digory memberika apel tersebut kepada ibunya dan ibunya
menjadi sembuh. Digory lalu menguburkan bagian tengah apel tesebut di halaman
belakang, lalu ia juga mengubur cincin-cincin ajaib sesuai dengan intruksi
Aslan agar tidak di salah gunakan di masa depan. Bagian tengah apel itu lalu
tumbuh menjadi sebuah pohon dimana bertahun-tahun kemudian pohon tersebut
tumbang karena badai besar. Digory ang sekarang sudah menjadi profesor yang
berumur tidak tega untuk menjadikan patahan pohon tersebut menjadi kayu bakar.
Ia lalu membuat sebuah lemari pakaian dari batang pohon itu, dimana lemari
tersebut menjadi cerita The Lion, The Witch and The Wardrobe.
sumber: salah satu Fp Narnians di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar