The Horse
and His Boy/
Kuda dan
Anak Manusia
Sinopsis:
Dalam
cerita ini mengisahkan seorang anak yang diasuh oleh orang Calormen yang
berniat untuk pergi ke Narnia dan Archenland bersama seekor kuda yang bisa
berbicara dari Narnia, yaitu Bree.
Sastha
adalah seorang anak yang tinggal di daerah pantai Calormen. Ia di asuh oleh
seorang yang kasar dan haus uang, ia bernama Arsheen. Sastha selalu mengimpikan
untuk perjalanan ke daerah Utara yang tidak pernah ia ketahui wujudnya. Pada
suatu hari, seorang panglima Calormen bersama kuda perangnya berniat membeli
Sastha. Arsheesh mengajak panglima itu menginap di gubuknya sambil menawar
harga dan Sastha terpaksa menginap di istal. Di istal, Sastha terkejut ketika
kuda perang panglima bisa berbicara, kuda itu bernama Bree, kuda yang bisa
bicara yang di culik dari Narnia dan menjadi budak Calormen. Kuda itu mengajak
Sastha untuk bepergian bersama ke Utara. Sastha dan Bree akhirnya mengadakan
perjalanan. Sastha pergi menunggangi Bree. Mereka kadang mencuri untuk
menyanggupi kebutuhan mereka untuk makan.
Saat
menyebrangi sungai di hutan kala malam, mereka merasa di ikuti seekor kuda dan
penunggangnya, bersamaan dengan itu mereka di kejar oleh seekor singa, singa
itu mengejar mereka hingga kuda penguntit itu kini bersama dengan Bree dan
Sastha. Akhirnya mereka lolos dari kejaran singa itu dan mereka berdua
berkenalan dengan Aravis Tarkheena dan kuda yang bisa bicara yaitu Hwin.
Aravis yang
merupakan putri bangsawan Calormen, mengatakan bahwa ia kabur bersama Hwin
karena ia dipaksa menikahi ayahnya dengan Anastha Tarkaan, penasihat Tisroc
yang bengis dan kaya, saat ia ingin bunuh diri Hwin mencegahnya dan memberikan
solusi agar pergi ke Narnia. Kemudian mereka berempat mendiskusikan bagaimana
cara melewati rintang tersulit, yaitu sungai besar yang berada di tengah ibu
kota Imperium Calormen, Tashbaan. Apabila mereka berhasil melewati rintangan
itu, mereka hanya harus melewati padang pasir dan pegunungan Archenland dan
sampai ke Narnia. Mereka memutuskan menyamar sebagai pedagang dan menyebrangi
Tashbaan. Sesampai di Tashbaan mereka bertemu dengan Ratu Susan dan Raja Edmund
dari Narnia. Saat itulah Sastha dikira Corin, pangeran Archenland. Ia di seret
ke rumah singgah rombongan Narnia. Disanalah Sastha mendengarkan bagaimana Ratu
Susan ingin menghindari pinangan anak Tisroc. Tn. Tumnus sang faun menyarankan
pengelabuan pesta kapal agar tidak ada yang curiga.
Kemudian
malam harinya, kapal akan diam-diam pergi dari Calormen. Sastha di beri jamuan
enak dan malam harinya ia bertukar tempat dengan Pangeran Corin yang asli, yang
merupakan anak yang pemberani namun nakal. Setelah bertukar tempat, Sastha
sukses keluar dari Tashbaan dan pergi ke makam Raja-raja lampau di Utara
Tashbaan yang dianggap angker, tempat reuni rombongan pelarian apabila
terpisah.
Nasib
Aravis, Bree dan Hwin lebih baik, Aravis bertemu dengan teman baiknya,
Lasaraleen yang sangat feminim dan kaya. Lasaraleen memabantu Aravis dan kedua
kuda agar bisa ke makam secepatnya. Saat mengendap keluar lewat istana Tisroc,
mereka mencuri dengar pembicaraan Ahostha, Tisroc, anak Tisroc, Rabadash.
Rabadash meminta izin kepada Tisroc agar melakukan penyerangan tiba-tiba ke
Narnia. Sementara Raja Agung Peter sedang memerangi raksasa di Utara. Akhirnya
mereka berempat menyusuri pasir dan tebing sehingga sampai ke seberang sungai
Winding Arrow yang berada jauh dari padang pasir. Namun perjalanan tidak lagi
sama kal mereka di bukit Archenland. Mereka di kejar oleh seekor singa lagi
sehingga akibatnya Aravis cedera dan mereka bisa beristirahat di rumah pertapa
pembatasan selatan.
Pertapa itu
memercayakan Sastha untuk memberi tahu soal penyerangan Calormen kepada Raja
Lune, Raja Archenland sekarangnya, Sastha berlari ke Anvard dan bertemu Raja.
Akhirnya raja berterimakasih kepada Sastha dan menyiapkan perlindungan.
Sementara
itu, Sastha juga di emban tugas untuk menyampaikan penyerangan ke Narnia untuk
membantu Archenland. Saat perjalanan, Sastha bertemu dengan Aslan yang ternyata
adalah singa yang selalu mengejar mereka agar perjalanan mereka bisa tepat pada waktunya. Sastha pergi ke Narnia dan
meyamapaikan ke seluruh rakyat Narnia.
Istana Cair
Paravel yang berisi Raja Edmund, Ratu Susan dan Ratu Lucy, segera mempersiapkan
pula bersama hewan-hewan yang bisa bicara. Dengan pertempuran itu, akhirnya
pasuka Calormen bisa di kalahkan dengan sang pemimpin penyerangan, Rahadash
menjadi tawanan. Sastha lalu dihubungkan dengan kemiripan wajahnya dengan
Corin, bahwa Sastha adalah kakak kembar Corin yang terpisah sejak lahir.
Sastha yang
sebenarnya bernama Cor, pergi ke pertapa dan menjemput Aravis, Bree dan Hwin ke
Archenland. Disana terjadi peundingan untuk penghakiman Rahadaash. Saat itu
Aslan datang dan mengundang Rahadash bisa menjadi dirinya lagi apabila ia
berada di Kuill Tash, ia akan menjadi manusia lagi dan ia bisa menjadi seekor
keledai lagi apabila ia berada lebih jauh dari Tashbaan. Maka Cor menjadi
pewaris tahta Raja Lune dan Aravis yang bebas dari kehidupan Aristokrat.
Calormen menikahi Cor, kehidupan di Archenland menjadi damai kembali.
sumber: salah satu Fp Narnians di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar